Rabu, 11 Maret 2015

HUJAN


hujan...,
mungkin dialah yang pantas menggambarkanku saat ini
hujan, dia tetap datang kembali meski tahu rasanya jatuh berkali-kali, sama seperti hati ini yang masih mengharapkanmu kembali walau telah ((mungkin) sengaja) kau lukai dan jatuh berkali-kali.,
yaah.., mereka bilang aku bodoh, tapi bagiku tak ada salahnya mengikuti kata hati kecil, karena tak ada kebodohan ketika sudah ada sayang dalam alasan kau melakukan sesuatu untuk seseorang., walau mungkin semua akan berakhir sama saja..
berperan sebagai apapun dirimu dalam hidupku.., entah sebagai istri, pacar, mantan, teman, kakak, adik, saudara, musuh, bahkan orang yang paling membenciku sekalipun., ketahuilah, kau sudah punya porsi tersendiri di hati ini., sudah punya cerita tersendiri dalam hidup ini,..
bagiku menyatu tak harus dalam ikatan., cukup batin yang terikat kuat..
dan aku percaya...
"kamu untukku" sebagai apapun itu...

Rabu, 25 Februari 2015

OBAT


Obat..
Pernah minum obat? Bilamana kita kita minum obat?
Obat.. sesuatu yang orang minum ketika sakit., atau paling tidak ketika tubuh kita tidak berfungsi sebagaimana mestinya., bahkan saat tubuhmu sudah lelah..
Obat akan membuat tubuh kembali sehat atau paling tidak berfungsi normal seperti semula..
Ya., obat memang sesuatu yang sangat bermanfaat..
Lalu., bagaimana jika tubuh kita sudah sembuh dan berfungsi normal., apakah kita masih akan meminum obat.?
Tidak., kita tidak akan meminum obat itu lagi, paling tidak sampai kita kembali sakit., dan obat yang tadinya kita minum sebelum  sembuh tidak akan kita minum lagi., kita abaikan., atau bahkan kita buang..
Obat., mungkin suatu gambaran yang mirip dengan diri ini..
Orang yang kau cari saat kau mulai lelah dengan kehidupan sekitarmu..
Raga yang selalu kau ajak mencari surga-surga dunia tersembunyi ciptaan Tuhan untuk sekedar melepas penatmu..
Telinga yang sering kau bisiki tentang keluh kesah rutinitas duniawimu..
Ya., aku yang kau cari saat orang sekelilingmu tak mau lagi mengerti keadaanmu..
Tapi sayang., itu dulu..
Kini perlahan kau mulai bisa menata diri., melepaskan beban masalah yang dulu pernah kau bagi bersamaku..
Setelah sedikit masa yang kau lalui (lagi) bersama diri ini, kini perlahan kau mulai sembuh., mulai bisa menerima kembali duniamu, orang-orang sekitarmu, menjalani hari-hari barumu.. dan.. juga mulai bisa menerima cinta baru..
Seiring pulihnya dirimu., seiring itu pula kau mulai perlahan menepikanku..
Ya., menepikanku (lagi)..
Bahkan kini kau memintaku untuk berhenti..
Mirip bukan.?
Yaa.. entahlah.. mungkin diri ini ibarat obat bagimu..
Kau cari saat lelah., dan kau buang saat sudah sembuh..
Yaa paling tidak diriku ini sudah bisa berguna untukmu., dan paling tidak saat ini kau sudah sehat dan baik-baik saja..
Selamat atas cinta barumu..
Entah apakah kau akan membutuhkanku lagi suatu saat nanti.. Paling tidak diri ini memiliki masa kadaluarsa yang lebih panjang dari obat..
Dan saat kau membutuhkanku, kau tahu harus mencari dimana diri ini..


for dear someone